Jumat, September 26, 2014

Ibu...

Hari hariku berjalan seperti biasanya, demikian juga dengan kegiatan ibu dirumah malang...
Seperti biasanya, sejak aku punya motor lagi, aku selalu pulang ke malang untuk bisa bersama ibu...
Ya...untuk bersama ibu
Karena dari dulu kala, dari masa mudaku, aku jarang sekali dirumah, hingga saat inipun aku bekerja dilain kota
Rutinitas pulang kerumah malang tiap sabtu minggu semenjak punya motor lagi meski bekas...
Ibu yang aku sayangi
Ibu yang aku ga ingin ibu bekerja keras lagi
Ibu yang selalu saja ada kegiatan
Aku belikan ibu sebuah mesin cuci agar ibu tidak selalu berbasah basah dengan air dikamar mandi, mencuci segala sesuatu yang kotor
Aku belikan ibu magic com, agar ibu tidak banyak menunggu dan memindah bakal nasi dari panci ke dandang, menghabiskan banyak waktu didapur
Ibu yang hingga menjelang akhir hayatmya senantiasa belajar mengaji
Aku mendengar
Aku rindu suara ibu mengaji diruang tamu depan
Ibu...

Tidak banyak yang bisa aku lakukan untuk ibu...
Aku takjub dan terharu melihat tatapan ibu, saat aku naikkan jatah ibu menjadi 500ribu diawal februari 2014
Karena sebelum2-nya aku hanya mampu memberi 200 saja
Sebuah nominal angka yang terlalu kecil jika dibandingkan dengan kebutuhan hidup 1 bulan dirumah malang
Aku terharu dengan tatapan ibu saat itu
Tidak sampai satu tahun berjalan...
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Dan pada bulan juli...ibu berpulang...
Ibu yang telah berjuang keras demi anak2-nya
Telah berjuang keras selama hidupnya...
Aku belumlah cukup membahagiakan ibu
Belumlah cukup membalas semua yang telah ibu berikan...
Belum bisa memberikan semua yang ibu minta...
Walaupun...
Jika dibandingkan dengan bapak
Malah jauh lebih parah lagi
Saat itu....
Tidak ada satupun dari kami, anak2-nya yang peduli dengan kondisi rumah
Keseharian rumah
Makan apa
Bayar listrik air dari mana
Kesehariannya seperti apa
Memberi uang ala kadarnya
Semua anaknya tidak ada yang dirumah
Bapak meninggal dengan kondisi yang lebih nelongso
Meninggal dalam kondisi aku sama sekali belum pernah memberi sesuatu yang berarti
Saat itu
Sepeninggal bapak
Ibu sendirian dirumah
Sepi
Kesepian
Hingga sesekali datang kekosanku untuk menginap beberapa hari
Karena waktu itu
Aku juga masih jarang pulang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar